Suatu hari, seorang pangeran menghadap gurunya. Ia bermaksud meminta bekal mantra sakti. Pangeran akan pergi membebaskan putri raja yang diculik raksasa.
"Guru, mohon berikan saya mantra kesaktian," ujar pangeran memohon.
"Baiklah, aku berikan tiga mantra sakti. Gunakan kalau terdesak. Mantra pertama, LUPAKAN RASA SAKIT. Mantra kedua, INGAT PESAN GURU. Mantra ketiga, JIKA TERDESAK GUNAKAN MANTRA PERTAMA."
"Baik, Guru!" sahut pangeran muda itu sambil undur diri.
Akhirnya sang pangeran berhasil menemukan lokasi musuh. Ia pun bertempur habis-habisan melawan raksasa. Tubuhnya babak belur terluka parah.
Ia hampir menyerah. Kalah. Lalu ia ingat mantra sakti pemberian gurunya.
Mantra pertama: LUPAKAN RASA SAKIT. Pangeran muda itu pun melupakan rasa saklit yang menderanya. Ia menerjang ke arah raksasa itu.
Sang Pangeran tejerembab. Ia terkena sabetan pedang. Darah bercucuran.
"Oh... aku tak tahan lagi," gumamnya. Ia lalu ingat mantra kedua : INGAT PESAN GURU!
"Aku harus selalu ingat pesan guru, agar melupakan rasa sakit ini," bisiknya mencoba bangkit kembali.
Ia melanjutkan pertarungan. Ia bertekad tak akan menyerah sampai titik darah terakhir.
Tapi pukulan gada raksasa membuat ia berkalang tanah. Kali ini ia tak tahan lagi. Lukanya terlalu parah.
Sewaktu raksasa mengayunkan kaki, untuk menghabisinya. Ia teringat akan mantra ketiga: JIKA TERDESAK GUNAKAN MANTRA PERTAMA.
Ia pun menarik nafas panjang. Mengumpulkan sisa-sisa kekuatan. Sang pangeran terhuyung-huyung bangkit dan menusukkan pedangnya yang telah diolesi racun mematkan ke kaki raksasa.
"Aaaaarrrgh..... ," raksasa itu mengaum sebelum tumbang ke bumi.
Akhirnya pangeran berhasil memenangkan pertempuran dan menyelamatkan sang puteri.
*Diceritakan kembali dari sebuah komik anak yang pernah dibaca sewaktu kecil, yang entah apa judulnya. Cerita ini begitu menginspirasi, menggugah semangat penulis untuk tetap bangkit dan maju terus pantang mundur.