Two Thing I Hate

Tu Ting Ai Hate

Kalau ditanya hal apa yang paling aku benci, kadang aku bingung sendiri. Persis ibarat buah simalakama, bingung, bentuk buahnya aja nggak tahu seperti apa.

Tapi kalau dipaksa, mungkin ada dua hal yang paling aku benci. Pertama, aku paling benci rokok. Iya, aku benci rokok karena dulu waktu kecil aku sering ikutan bapak-bapak nongkrong sambil ngelinting. Karena terlihat enak dan nikmat, maka aku pun tertarik mencoba.

Aku pun mengambil kertas sigaret, tembakau, kemenyan, lalu terakhir cengkeh. Setelah rapi, kertas sigaret pun aku gulung, lalu disulut. Perlahan aku menikmati hasil kerajinan tangan pertamaku. Bareng seorang teman, kami pun mengisap bagian masing-masing.

Mungkin tampang kami waktu itu mirip-mirip dukun santet dengan asap kemenyan mengepul. Tiba-tiba aku terbatuk. Ternyata sedotan pertama itu rasanya setengah mati. Nggak enak!!!

Aku pun terbatuk-batuk dan hampir muntah. Sontak seluruh penghuni ruang tamu yang sedang merokok sambil ngobrol ngalor ngidul tertawa terbahak-bahak.

Sejak saat itu aku benci sekali yang namanya rokok. Tapi pergaulanku dengan rokok tidak berhenti sampai di situ. Yang paling aku benci setengah mati adalah, sekarang aku terpaksa jadi penjual asongan. Dan komoditi berharga yang aku jual adalah rokok!!!

Hal kedua yang paling aku benci adalah mandi. Iya mandi!!!. Ini ada ceritanya. Dulu, aku suka mandiin si manis, kucing kesayangan yang berwarna kuning. Setiap mandi, selalu saja ada bekas cakarannya, entah itu di tangan atau kakiku. Akhirnya aku berjanji untuk tidak mandi kecuali terpaksa.

Pengalaman mengerikan lainnya yang membuat aku benci mandi adalah aku pernah ketahuan pipis sambil berendam di kolam renang. Nggak kenapa kok teman-teman bisa tahu, mungkin ada perubahan warna di sekitar posisiku. Sejak saat itu aku jadi kapok pipis sambil berenang.

Terakhir, pengalaman paling mengerikan yang membuat aku benci mandi adalah, setiap aku mandi, aku terlihat cakep dan wangi, membuat cowok-cowok nempel kayak perangko. Dan itu membuatku ketakutan untuk main keluar rumah.

Pernah ada tujuh cowok sekaligus yang langsung bilang cinta. Mereka itu Azizul, Julian, Prawiro, Richie, Andrea, Rito, dan Udin. Tentu saja langsung aku tolak mentah-mentah. Bukannya karena mereka kurang ganteng, tapi karena aku itu cowok tulen, dan namaku Bambang.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

1 comments:

comments